Amanah adalah sifat orang yang beriman sedangkan khianat adalah sifat orang munafik Amanat bisa berupa titipan barang atau uang bisa juga kedudukan atau jabatan atau yang lainnya. Seorang mukmin wajib menjaga amanah yang dilimpahkan kepadanya karena setiap amanat itu akan diminta pertanggungjawabannya diakhirat kelak. Rasulullah saw bersabda, "tidak akan bergeser kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai ia ditanya tentang 4 hal: Tentang fisiknya untuk apa ia gunakan, tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang ilmunya untuk apa ia amalkan dan tentang hartanya darimana ia memperolehnya dan untuk apa ia membelanjakannya."
Dewasa ini, kita sering mendengar tentang penyalahgunaan amanat dalam bentuk korupsi, kolusi dan nepotisme, memakan harta orang lain dengan cara yang bathil. Allah I telah mengancam dan mencela orang-orang Yahudi karena perbuatan-perbuatan seperti tersebut diatas. Allah I berfirman, "Dan kamu akan melihat keba-nyakan dari mereka (orang-orang Yahudi) bersegera membuat dosa, permusuhan dan memakan yang haram. Sesungguhnya amat buruk apa yang mereka telah kerjakan itu." (Al Maidah: 62)
Terdapat banyak hadits yang memberikan peringatan dari perbuatan yang haram ini dan menerangkan akibat buruk bagi pelakunya, di antaranya adalah hadits yang diriwayatkan Ibnu Jarir dari Ibnu Umar Radhiallaahu anhu dari Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Salam , beliau bersabda:
"Setiap daging yang tumbuh dari yang haram maka neraka lebih pantas baginya."
Diriwayatkan dari Imam Ahmad dari Amr bin Ash Radhiallaahu anhu berkata: Saya men-dengar Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Salam bersabda:
"Sesungguhnya Allah Subhannahu wa Ta'ala itu Baik, tidak mau menerima kecuali baik dan sesungguhnya Allah Subhannahu wa Ta'ala menyuruh orang-orang mukmin sebagaimana menyuruh kepada para rasul.
Allah Subhannahu wa Ta'ala berfiman:
"Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik dan kerjakanlah amal yang shalih. (Al Mukminun : 51)
Dan Dia berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu." (Al Baqarah: 172)
Kemudian Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Salam menuturkan cerita seorang laki-laki yang datang dari tempat yang jauh, rambutnya tidak terurus dan badannya penuh debu sambil menadahkan tangannya ia mengucapkan: Ya Rabbi, Ya Rabbi, sedang makanannya haram, minuman-nya haram, pakaiannya haram dan diberi makan dengan yang haram, maka bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan.
Kemudian hindarkanlah dirimu dan keluargamu dari harta yang haram dan memakan yang haram, agar kamu dan keluargamu selamat dari api neraka yang dijadikan Allah Subhannahu wa Ta'ala lebih pantas ditempati bagi setiap daging yang tumbuh dari yang haram. Sesungguhnya makanan yang haram menjadi sebab terhalang dan tidak terkabulnya do'a
Hadits di atas menerangkan bahwa tidak memilih makanan yang baik dan halal menyebabkan do'a seseorang terhalang, tidak sampai kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala, dan cukuplah ia mendapat kesusahan dan kerugian. (Na'udzu billahi min dzalik)
Wahai kaum muslimin, sambutlah seruan Allah, taatilah perintah-Nya dan jauhilah larangan-Nya, waspada terhadap hal-hal yang menimbulkan murka-Nya, pasti kita semua akan mendapat kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Allah I berfirman:
"Hai orang-orang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya, dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan." (Al Anfaal: 24)
Wahai kaum muslimin… bertakwalah kepada Allah I jauhilah murkanya, bersabarlah dengan rizki yang telah Allah berikan kepadamu meski engkau dalam kekurangan karena sesungguhnya Allah I menjanjikan pahala yang sangat besar yang tidak terhitung bagi orang-orang yang bersabar. Allah I berfirman, "Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala tanpa batas". (QS. Az Zumar (39) : 10)
Dan Allah mengkaitkan keberuntungan dunia dan akherat dengna kesabaran, sebagaimana firmanNya, "Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuat-kanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaq-walah kepada Allah supaya kamu beruntung". (QS. Ali Imran (3) : 200)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...