Oleh : Kak Abdu
Pada zaman dahulu ada seorang saleh yang selalu beribadah kepada Tuhannya. Pada suatu hari dia melakukan sebuah perjalanan atas ilham dari Tuhannya, karena perjalannya begitu jauh dan melelahkan maka diapun membawa serta beberapa orang temannya. Ketika sampai di suatu tempat yang cukup terik orang saleh tersebut berkata kepada teman-temannya “Sekarang kita beristirahat sejenak untuk menghilangkan lelah, sebelum kita melanjutkan perjalanan” katanya, “Tapi di mana kita akan berteduh sedangkan wilayah ini adalah padang pasir yang sangat panas” sela salah satu temannya. “Kalau begitu kita cari tempat yang teduh di sekitar sini” kata yang lainnya. Setelah berjalan berputar-putar mencari tempat berteduh akhirnya mereka menemukan sebuah pohon besar yang cukup rindang, akhirnya mereka menuju pohon itu dan menurunkan semua perbekalan di bawahnya. Sebagian mereka ada yang menghamparkan karpet untuk sekadar bersandar pada batang pohon dan sebagian lainnya tidur-tiduran. Sementara laki-laki saleh ini bersandar pada batang pohon besar itu, semuanya merasakan rindangnya pohon, ditambah semilir angin yang membuat mereka mengantuk.
Namun tiba-tiba seekor semut menggigit orang saleh yang sedang bersandar, maka dengan serta merta dia bangkit lalu membangunkan teman-temannya yang lain, “Kalian bangun semua, aku telah digigit seekor semut” katanya dengan nada tinggi. Lalu dia memerintahkan kepada teman-temannya untuk mengambil semua perbekalan mereka. “Sekarang ambil api dan kayu bakar, lalu bakar sarang semut yang berada di bawah pohon itu” perintahnya. Maka beberapa dari mereka segera mengambil ranting-ranting kering untuk membakar sarang semut tersebut, ketika nyala api sudah tersulut dan telah siap untuk dilemparkan ke sarang semut, tiba-tiba sebuah suara terdengar dari langit “Wahai manusia kenapa engkau akan membakar seluruh semut itu, padahal yang menggigitmu hanya seekor” suara itu terdengar begitu dekat namun tidak ada satupun dari mereka yang melihat wujudnya.
Semuanya terdiam sementara suara itu telah hilang, “Hampir saja kita berbuat kesalahan besar” ucap orang saleh tersebut, “Sekarang bertaubatlah kepada Tuhan” lanjutnya. Maka orang saleh itu segera bersujud, sementara teman-teman yang lainnya mengikutinya. Rupanya suara itu adalah suara Tuhan yang telah menegur hambaNya yang berlebihan dalam menghukum sesama makhluknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...