Oleh: Ahmad Berhimin, SE
Menjadi bagian dari mahkluk ciptaan Allah yang harus
menjalani perjalanan hidup sebagai kodrat manusia sebagai penghuni dunia yang fana
dan harus melalui perjalanan yang telah diperintahkan oleh Sang Khalik, siap
tidak siap inilah perjalanan hidup yang harus kita jalani.
Terlahirnya diriku ke dunia fana ini sudah menjadi
takdir yang harus aku jalani dan ikuti dengan ikhlas dan tawakal. Karena
sebelum kita terlahir ke dunia fana ini kita telah melakukan perjanjian dengan Sang
Khalik sebelum roh kita ditiupkan ke jasad dalam bentuk janin di dalam
kandungan ibu kita. Akan tetapi setiap mahluk di dunia ini tidak akan ada yang ingat
apa yang telah kita buat perjanjian dengan Sang Khalik, karena kodrat kita tempat
lupa dan tempat salah serta dosa.
Aku sebagai mahluk yang terlahir di dunia ini merasa bahagia dan berusaha menjadi mahluk
yang baik dan sesuai harapan orang tua,
ibu dan bapak. Sekuat tenaga orang tua memberikan bimbingan baik itu bekal
jasmani atau bekal rohani, akan tetapi semua yang kita jalani terkadang tidak
sesuai harapan dan cita cita.
Harapan dan cita-cita bagai hamparan savana yang hijau,
yang indah bersih tanpa noda yang tidak mungkin digapai, putih bagaimana
perumpamaan kapas yang bersih seputih awan. Aku dilahirkan di dunia ini tidak
seindah yang harapkan. Aku terlahir penuh dengan fitnahan, kekuranganku baik
dari fisik atau non fisik selalu menjadi ejekan dan hinaan dan berujung fitnahan.
Banyak yang selalu memanfaatkan kebaikanku untuk mencapai tujuan mereka. Aku yang
menjadi bahan jaminan sehingga menjadi fitnahan, terkadang sangat menyakitkan
bagai helaan nafas yang terhenti, akan tetapi mau bagaimana lagi semua harus
dijalani sampai helaan napas terakhir. Abe, 05012023.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...