Oleh: Misno bin Mohamad Djahri
Namun, seorang sahabat
-bagaimanapun baiknya- adalah manusia biasa, yang tidak lepas dari kesalahan
dan alpha. Faktanya persahabatan yang terjalin bertahun-tahun selalu mengalami
naik turun, dekat dan jauh, penuh kedamaian dan kadang kesalahpahaman. Ringkasnya
bahwa persahabatan tidak lepas dari kesalahpahaman atau berbagai kekurangan
yang ada pada masing-masingnya.
Persahabatan yang tidak baik dikenal
dengan istilah toxic relationship (hubungan beracun), memang ada
beberapa pertemanan yang sejatinya merusak dan merugikan satu pihak atau
keduabelah pihak. Jika hubungan seperti ini diteruskan maka orang-orang yang
terlibat akan terjatuh dalam kehancuran. Sehingga sebaiknya persahabatan yang toxic
harus ditinggalkan. Bagaimana dengan persahabatan yang bercampur-baur
antara hal negatif dan positif? Misalnya bersahabat dengan seorang yang
terkadang melakukan kesalahan, atau dia termasuk pelaku dosa besar. Bagaimana sikap
kita terhadap hal ini?
Persahabatan sudah selayaknya dibangun
di atas hal-hal yang positif, karena inilah sejatinya asas sebuah persahabatan.
Namun ada saja terkadang sahabat kita melakukan kesalahan, atau diri kita
sendiri yang melakukannya bahkan bisa jadi pihak-pihak yang saling bersahabat
itu sama-sama melakukannya. Misalnya saja dalam sebuah persahabatan, salah satu
dari mereka menghisap rokok, maka sebenarnya ini tidak sehat. Ada juga yang orang-orang
yang ada dalam persahabatan ini sama-sama merokok. Apakah persahabatan ini
harus diputuskan? Atau tetap dijalankan dengan segala kekurangan?
Kembali kepada sifat dari manusia
yang menjadi tempatnya salah dan dosa, maka persahabatan juga terkadang
tercemari oleh hal-hal yang tidak diinginkan. Maka bukan memutuskan
persahabatan ini, tetapi memberikan nasehat kepada mereka yang melakukan dosa
dan kesalahan. Atau bersama-sama berusaha menjadi lebih baik dan meninggalkan
segala bentuk dosa dan kesalahan secara bersama-sama. Misalnya kita bersahabat
dengan orang yang suka sesama, maka bukan berarti kita harus meninggalkannya
tetapi dengan menasehatinya terus menerus dengan berbagai cara agar ia kembali
ke fitrahNya. Bagaimana jika keduanya adalah sama, maka berusaha saling
memotivasi agar dapat meninggalkan segala kebiasaan yang mengundang murkaNya. Mungkin
entah bila, tapi yang pasti sudah ada upaya untuk meninggalkannya atau minimal
menguranginya.
Persahabatan yang kita bina apabila
ada hal-hal negatif-nya maka cobalah untuk menyeimbangkannya serta lebih baik
lagi menambahkan nilai positif juga kebaikan-kebaikan yang akan memberatkan
mizan (timbangan) amal baik di akhirat nanti. Ya… mungkin bagi insan yang
memiliki persahabatan namun ada noktah-noktah kesalahan di dalamnya, maka
berbuat baiklah agar timbangan untuk persahabatan itu akan lebih barat nilai
positif-nya daripada negatifnya.
Sebagai manusia, kita hanya berusaha dan terus berusaha agar persahabatan yang kita bina akan membawa kepada keridhaanNya serta memasukan ke dalam surgaNya di akhirat sana. Inilah makna sahabat dunia akhirat, sahabat yang membawa kepada kebaikan di dunia dan juga di akhirat. Wallahu a’lam, 30012023.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...