Oleh: Misno Mohamad Djahri
Media sosial telah mengambil banyak
waktu kita, hingga tiada hari tanpa membukanya. Berbagai berita, fakta, dan
fenomena tersaji dalam bentuk tulisan, gambar dan video bergantian muncul
tenggelam di media sosial. Adanya Facebook, Instagram, Twitter, Youtube,
Tik-tok dan berbagai media sosial lainnya menyajikan berbagai tontonan yang
mengundang rasa penasaran untuk menikmatinya. Tahap berikutnya, media sosial bukan
hanya menyajikan audio visual kepada penikmatnya tetapi mengajaknya untuk turut
serta dalam menghasilkan sebuah karya yang dikenal dengan istilah content
atau materi. Maka, berbondong-bondong pengguna media sosial membuat content dan
meng-upload-nya di media sosial dari mulai suara, gambar, video dan berbagai
materi yang diharapkan mengundang simpati atau sekadar “like” dari yang
menyaksikannya.
Salah satu dari fenomena yang ada
adalah banyaknya pengguna media sosial yang memosting photo dan video dirinya
dengan berbagai pose, dari yang memiliki manfaat hingga content bejat yang
mengundang syahwat. Sajian laki-laki atau perempuan yang tertutup rapi dengan
pakaiannya hingga yang membuka auratnya bahkan tidak ada lagi selembar benang
yang menempel di badannya.
Wahai saudariku, khususnya mereka
yang sering memposting photo atau video dirinya yang membuka auratnya… berhentilah
melakukan hal itu karena justru menjadi dosa jariah yang akan
membelitmu. Wanita-wanita yang memposting photo atau videonya dengan aurat
terbuka, bertakwalah kepada Allah Ta’ala, karena kecantikanmu adalah hanya
untuk suamimu atau pasanganmu nanti di surga yang dirindu Bertaubatlah kepada
Allah Ta’ala dengan berhenti memposting photo atau video seperti itu, hapuslah
semua yang mungkin masih ada di dunia maya. Karena semua itu akan dimintai
pertanggungjawabannya, dosanya berlipat ganda karena selain dosa membuka aurat
kemudian engkau menyebarkannya dan mengundang syahwat orang lainnya.
Wahai saudaraku, khususnya para
laki-laki yang juga memposting photo atau video yang membuka aurat, (ingat…
aurat laki-laki adalah antara pusar dan lututnya) juga photo yang membuka dada
dan perutnya, agar nampak memesona dan dilihat oleh laki-laki dan perempuan
lainnya. Ini adalah sebuah kesalahan besar, ketika engkau menebar photo atau
video yang dengan sengaja memamerkan lekuk-lekuk tubuhmu. Karena begitu banyak
saat ini laki-laki yang terbius dan terpesona oleh laki-laki lainnya, salah
satunya adalah karena photo atau video yang engkau posting. Bertakwalah kepada
Allah Ta’ala, berhentilah memposting photo atau video yang mengundang syahwat
laki-laki atau perempuannya lainnya. Itu adalah sebuah dosa, dan akan terus
ditulis dosa selama photo atau video itu masih ada. Naudzubillah min
dzalika.
Tulisan ini aku buat karena aku
sayang kamu, ya… kamu yang sering memosting photo atau video dengan membuak
aurat atau mengundang syahwat yang melihatnya. Mungkin engkau akan menudingkan
dengan ungkapan “Sok suci, sok alim, gak usah usil urusan orang lain, begitu
saja tergoda” dan ungkapan-ungkapan lainnya. Tapi ingatlah, bahwa manusia yang beriman
pasti juga akan enggan melihat photo atau video-mu yang membuka aurat atau pose
yang mengundang syahwat. Sekali lagi bukan hanya perempuan, tetapi banyak
laki-laki saat ini yang memosting photo atau video yang memamerkan bagian-bagian
tubuhnya yang sengaja untuk mengundang hawa laki-laki lainnya.
… karena aku sayang kamu. Ingatlah bahwa
selama phot atau video itu ada, maka dosa itu akan selalu tertulis untuk mereka
yang memostingnya. Bagaimana jadinya ketika kita meninggal, namun photo atau
video itu masih ada di media? Tentu penyesalan yang tiada guna adanya.
… karena aku sayang kamu. Jangan hanya
memikirkan kesenangan sendiri, tapi pikirkan juga orang lain yang terfitnah
dengan photo atau videomu. Bahkan yang lebih dahsyat lagi ketika anak-anak dan
mereka yang masih remaja dan pemuda membuka photo atau video itu kemudian terbawa
dengan hawa nafsu hingga membawa kepada kemaksiatan yang terus berlaku.
… karena aku sayang kamu. Berhentilah
dari sekarang memosting photo atau video seperti itu, gantilah dengan photo
atau video yang positif yang mengajak kepada kebaikan dan memberik kontribusi
positif bagi generasi baru. Karena kita tidak tahu, kapan ajal akan menjemputmu…
… karena aku sayang kamu. Aku bukan
sok suci, karena aku juga merasa memiliki banyak dosa dan kesalahan yang bisa
jadi lebih besar dari dosa-dosamu. Tapi aku terus memperbaiki diri, saling
nasehat-menasehati agar kehidupan hakiki dapat terealisasi. Nasehati aku bila melakukan
dosa dan kesalahan, aku akan menerimanya dengan penuh keikhlasan. Semoga kita selalu
bersama dalam kebajikan, hingga ajal berada di kerongkongan dan menuju ke
surgaNya dengan penuh ampunan, itulah sejatinya tujuan hidup orang beriman. Wallahu
a’lam. 03012023.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...