Oleh: Ahmad Berhimin, SE., ME (Putra Lintang)
Pada saat kenal pertama kali dengan beliau sahabat baik saya ini
seperti tidak disengaja dan tidak direncanakan. Beliau adalah teman atau
sahabat yang saya kenal dari media sosial, sejak awal berteman di media sosial
selalu komunikasi dan berbicara layaknya teman yang sudah kenal lama obrolan
dan perbincangan di media sosial terkadang tidak nyambung. Mungkin bisa jadi karena
sinyal internet atau mungkin bisa juga karena perbedaan cara pandang dan
pemahaman.
Akhirnya seiring waktu karena perkenalan di media sosial tersebut
tanpa disengaja saya kena musibah. Saya di tempat bekerja kena pemutusan kerja
bahasa keren-nya anak muda sekarang RESIGN atau Pemutusan Hubungan
Kerja (PHK). Dari sinilah awal saya bertemu langsung dengan sahabat saya ini,
hingga saya bertemu langsung di suatu tempat beliau kerja. Saya datang dengan
keadaan saya yang apa adanya, memakai pakaian seadanya yaitu kaos oblong dan
celana pendek. Saya menuju ke tempat sahabat saya kerja ketika jam menunjukan
waktu sudah selesainya jam kerja sekitar jam 16.00 WIB.
Tanpa basa-basi saya menanyakan kabarnya dan tidak menghiraukan
rasa malu karena pakaian yang saya kenakan teramat sederhana. Akan tetapi saya
melupakan hal tersebut dan tanpa memikirkan apa jadinya penilaian orang kepada
saya dan penilaian sahabat saya juga, padahal ini adalah pertemuan saya untuk
pertama kali setelah kenal lama di media sosial.
Sahabat saya ini mempersilakan saya duduk di kursi sofa kantor
tempat di mana beliau kerja dengan ramah. Sahabat saya ini berbicara dan
bertanya dengan saya langsung, Apa kabar?? Bagaimana keadaannya ?? dan lain sebagainya.
Saya menjawab dengan hati gembira pertanyaan dengan baik satu persatu,
walaupun sebenarnya kondisi saya yang lagi bingung karena saya lagi nganggur
alias tidak bekerja. Akan tetapi saya tepiskan dulu pikiran tersebut agar
sahabat saya ini tidak menilai kesan pertama sudah tidak enak, sahabat saya ini
ngobrol panjang lebar bercerita dan lain-lainya. Tanpa terasa sudah 1 jam kita
ngobrol tiba saatnya saya pamitan ke sahabat saya ini sambil saya bilang tanpa
malu-malu, minta tolong bantuin nyariin kerjaan buat saya.
Sahabat saya ini dengan baiknya langsung menjawab “Iya, nanti dicarikan
dan diusahakan, siapkan saja berkasnya, insyaallah kalau rejeki pasti bisa dan
keterima”. Begitu baiknya sahabat saya ini dan begitu perhatiannya sahabat saya
ini karena itulah wajar kalau saya mengatakan dia orang yang baik.
Inilah kisah sahabat dunia akhirat, moga dia selalu menjadi sahabat
baikku di dunia dan di akhirat nanti. Serta menjadi sahabat yang selalu
memberikan arah yang positif. Aamin ya robbal alamin. Tersima kasih
sabahabtku doaku semoga sahabatku
menjadi ahli surga Firdaus Allah ta’ala. @ ABEE 190123 @
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...