Kamis, 19 Januari 2023

Sahabat Dunia Akhirat (Bag. 1)

Oleh: Ahmad Berhimin, SE., ME (Putra Lintang)

 


Pada saat kenal pertama kali dengan beliau sahabat baik saya ini seperti tidak disengaja dan tidak direncanakan. Beliau adalah teman atau sahabat yang saya kenal dari media sosial, sejak awal berteman di media sosial selalu komunikasi dan berbicara layaknya teman yang sudah kenal lama obrolan dan perbincangan di media sosial terkadang tidak nyambung. Mungkin bisa jadi karena sinyal internet atau mungkin bisa juga karena perbedaan cara pandang dan pemahaman.

Akhirnya seiring waktu karena perkenalan di media sosial tersebut tanpa disengaja saya kena musibah. Saya di tempat bekerja kena pemutusan kerja bahasa keren-nya anak muda sekarang RESIGN atau Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Dari sinilah awal saya bertemu langsung dengan sahabat saya ini, hingga saya bertemu langsung di suatu tempat beliau kerja. Saya datang dengan keadaan saya yang apa adanya, memakai pakaian seadanya yaitu kaos oblong dan celana pendek. Saya menuju ke tempat sahabat saya kerja ketika jam menunjukan waktu sudah selesainya jam kerja sekitar jam 16.00 WIB.

Tanpa basa-basi saya menanyakan kabarnya dan tidak menghiraukan rasa malu karena pakaian yang saya kenakan teramat sederhana. Akan tetapi saya melupakan hal tersebut dan tanpa memikirkan apa jadinya penilaian orang kepada saya dan penilaian sahabat saya juga, padahal ini adalah pertemuan saya untuk pertama kali setelah kenal lama di media sosial.

Sahabat saya ini mempersilakan saya duduk di kursi sofa kantor tempat di mana beliau kerja dengan ramah. Sahabat saya ini berbicara dan bertanya dengan saya langsung, Apa kabar?? Bagaimana keadaannya ?? dan lain sebagainya.

Saya menjawab dengan hati gembira pertanyaan dengan baik satu persatu, walaupun sebenarnya kondisi saya yang lagi bingung karena saya lagi nganggur alias tidak bekerja. Akan tetapi saya tepiskan dulu pikiran tersebut agar sahabat saya ini tidak menilai kesan pertama sudah tidak enak, sahabat saya ini ngobrol panjang lebar bercerita dan lain-lainya. Tanpa terasa sudah 1 jam kita ngobrol tiba saatnya saya pamitan ke sahabat saya ini sambil saya bilang tanpa malu-malu, minta tolong bantuin nyariin kerjaan buat saya.

Sahabat saya ini dengan baiknya langsung menjawab “Iya, nanti dicarikan dan diusahakan, siapkan saja berkasnya, insyaallah kalau rejeki pasti bisa dan keterima”. Begitu baiknya sahabat saya ini dan begitu perhatiannya sahabat saya ini karena itulah wajar kalau saya mengatakan dia orang yang baik.

Inilah kisah sahabat dunia akhirat, moga dia selalu menjadi sahabat baikku di dunia dan di akhirat nanti. Serta menjadi sahabat yang selalu memberikan arah yang positif. Aamin ya robbal alamin. Tersima kasih sabahabtku doaku semoga  sahabatku menjadi ahli surga Firdaus Allah ta’ala. @ ABEE 190123 @

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...