Jumat, 06 Januari 2023

Harapanku di Usia Kepala Empat

Oleh: Putra Lintang


 

Sejak usiaku masih muda dan belia tertanam harapan, impian dan cita cita dengan semangat juang yang sangat tinggi. Kugantungkan cita-citaku setinggi langit, kugantungkan asa dan harapanku setinggi dan seluas angkasa yang luar biasa luas. Perjalanan yang begitu indah mengenyam pendidikan yang baik dan juga punya teman dan sahabat yang baik.

Tetapi semua cita-cita, harapan dan asa-ku terbayang melayang, bagaikan mimpi di siang bolong dan tidak mungkin akan tercapai. Ini karena bapak yang selalu aku cintai dan diharapkan memberikan bimbingan dan wejangan juga memberikan support untuk anak-nya khususnya aku, pergi dan tidak akan kembali lagi untuk selamanya. Serasa berhenti detak jantungku, tidak terasa air mataku mengalir mengingat bapak yang aku cintai dan aku harapkan pergi meninggalkan aku yang masih butuh perlindungan dan dukungan. Aku yang hanya bisa menghela napas Panjang, oh Ya Allah Ya Robbb… kini tinggal ibu tumpuanku yang selalu menyayangiku dan memyemangatiku. Dalam pelukan ibu, air mata terus mengalir tanpa ada kata-kata yang terucap, duka nestapa menyelimuti setiap sendi raga.  

Hari demi hari aku lalui sampai akhirnya perjalanan panjang yang sangat menykitkan penuh liku penuh drama penuh kurasan air mata. Jatuh bangun aku lalui semua dengan keiklasan, aku tumbuh menjadi manusia yang pendiam dan penyendiri karena keadaanku, setelah selesai menamatkan pendidikan sekolah menengah atas, saya mencoba peruntungan merantau ke ibukota dengan harapan bisa merubah kehidupan dan bisa melanjutkan harapan serta cita-citaku dulu.

Ternyata harapanku untuk merubaha nasib di tempat perantuan bagaikan debu pasir yang ditiup angin, harapan dan tujuan masih jauh panggang dari api. Sekali lagi aku harus menghadapi kepahitan kembali dan malahan lebih menyakitkan, sekali lagi air mataku terkuras dengan semua yang aku hadapi. Aku berjuang terus, bekerja sambil menambah ilmu walaupun penuh hinaan dan cacian , semangat terus sampai titik darah penghabisan.

Kini, di usia yang sudah kepala 4,  aku tetap semangat dalam menjalankan kehidupan dengan tekad yang masih membara dan tetap mengejar harapan dan cita cita. Intinya satu hal yang aku harapkan, yaitu merasakan bahagia dalam menjalankan kehidupan ini. Sangat sederhana sekali permintaanku di usia kepala 4 ini, yaitu Bisa Hidup Bahagia. 06012023.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...