Oleh: Putra Lintang
Sejak usiaku masih muda dan belia tertanam harapan,
impian dan cita cita dengan semangat juang yang sangat tinggi. Kugantungkan
cita-citaku setinggi langit, kugantungkan asa dan harapanku setinggi dan seluas
angkasa yang luar biasa luas. Perjalanan yang begitu indah mengenyam pendidikan
yang baik dan juga punya teman dan sahabat yang baik.
Tetapi semua cita-cita, harapan dan asa-ku terbayang
melayang, bagaikan mimpi di siang bolong dan tidak mungkin akan tercapai. Ini karena
bapak yang selalu aku cintai dan diharapkan memberikan bimbingan dan wejangan
juga memberikan support untuk anak-nya khususnya aku, pergi dan tidak akan
kembali lagi untuk selamanya. Serasa berhenti detak jantungku, tidak terasa air
mataku mengalir mengingat bapak yang aku cintai dan aku harapkan pergi meninggalkan
aku yang masih butuh perlindungan dan dukungan. Aku yang hanya bisa menghela
napas Panjang, oh Ya Allah Ya Robbb… kini tinggal ibu tumpuanku yang
selalu menyayangiku dan memyemangatiku. Dalam pelukan ibu, air mata terus
mengalir tanpa ada kata-kata yang terucap, duka nestapa menyelimuti setiap
sendi raga.
Hari demi hari aku lalui sampai akhirnya perjalanan panjang
yang sangat menykitkan penuh liku penuh drama penuh kurasan air mata. Jatuh
bangun aku lalui semua dengan keiklasan, aku tumbuh menjadi manusia yang
pendiam dan penyendiri karena keadaanku, setelah selesai menamatkan pendidikan
sekolah menengah atas, saya mencoba peruntungan merantau ke ibukota dengan
harapan bisa merubah kehidupan dan bisa melanjutkan harapan serta cita-citaku
dulu.
Ternyata harapanku untuk merubaha nasib di tempat
perantuan bagaikan debu pasir yang ditiup angin, harapan dan tujuan masih jauh
panggang dari api. Sekali lagi aku harus menghadapi kepahitan kembali dan
malahan lebih menyakitkan, sekali lagi air mataku terkuras dengan semua yang
aku hadapi. Aku berjuang terus, bekerja sambil menambah ilmu walaupun penuh
hinaan dan cacian , semangat terus sampai titik darah penghabisan.
Kini, di usia yang sudah kepala 4, aku tetap semangat dalam menjalankan kehidupan
dengan tekad yang masih membara dan tetap mengejar harapan dan cita cita.
Intinya satu hal yang aku harapkan, yaitu merasakan bahagia dalam menjalankan
kehidupan ini. Sangat sederhana sekali permintaanku di usia kepala 4 ini, yaitu
Bisa Hidup Bahagia. 06012023.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...