Oleh: Dr. Misno, SHI., SE., MEI
Alhamdulillah, syukur kepada Allah
ta’ala yang masih memberikan kepada kita untuk menghirup udara dan menikmati
kehidupan di dunia yang fana. Belum lima belas hari kita memasuki tahun 2023,
namun banyak prediksi, isu dan berita yang akan mewarnai hari-hari ke depan di
tahun ini. Mulai dari isu resesi ekonomi, hingga suhu politik yang meningkat
menjelang pemilihan presiden dan wakil presiden di tahun 2024.
Masalah ekonomi akan muncul dengan
terjadinya inflasi yaitu kenaikan harga secara terus-menerus, ini akan menyusahkan
masyarakat. Sementara resesi dunia yang akan berdampak kepada Indonesia akan
menjadikan aktifitas ekonomi menurun dan berdampak signifikan kepada pendapatan
masyarakat. Perang politik dan dagang antara Amerika dan China juga menjadi
permasalahan bagi negara-negara lainnya.
Isu keamanan juga menjadi permasalahan
yang terus berlangsung hingga 2023, radikalisme, terorisme dan fundamentalisme
yang mengancam keamanan nasional dan internasional mesti disikapi dengan bijak.
Apalagi jika isunya membawa nama agama Islam yang sejatinya membawa pada rahmat
untuk semua. Tidak kalah menakutkannya yaitu isu politik menghadapi 2023 di
mana gesekan-gesekan politik yang dibumbui dengan isu sara (suku, agama, ras
dan antar golongan) menjadi semakin tajam. Bagaimana seorang muslim menghadapi
ancaman-ancaman tersebut?
Islam telah memberikan pedoman
hidup berupa keyakinan mendalam bahwa rizki telah diatur ooleh Allah ta’ala,
sebagaimana firmanNya:
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ
إلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا
“Dan tidak ada satupun makhluk yang
berjalan di muka bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya” (Huud: 6).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam,
ثُمَّ يُرْسَلُ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ
فِيهِ الرُّوحَ وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ
وَشَقِىٌّ أَوْ سَعِيدٌ
”Kemudian diutuslah Malaikat
kepadanya (janin, pent.). Malaikat itu meniupkan ruh kepadanya dan
diperintahkan untuk menuliskan empat kalimat (ketentuan yang telah ditetapkan
oleh Allah baginya), yaitu: (1) rizki, (2) ajal, (3) amal perbuatan dan (4)
(apakah nantinya dia termasuk) orang yang celaka (masuk neraka) atau orang yang
berbahagia (masuk surga).” HR. Muslim.
Merujuk pada ayat dan hadits
tersebut maka jelas sekali sebagai muslim kita harus meyakini bahwa rizki itu
sudah ditetapkan oleh Allah Ta’ala, tugas kita adalah berikhtiar dan berusaha
menjemput rizki tersebut. Sehingga jangan takut dengan resesi ekonomi dengan
segala macamnya, selama kita yakin dan percaya kemudian berusaha inshaallah aka
nada rizki kita.
Selanjutnya adalah isu kemanan, maka
sejatinya ini perlu disikapi dengan kembali menguatkan keimanan kita, belajar
kembali tentang Islam yang benar agar tidak terjatuh kepada pemahaman yang
mudah mengkafirkan orang atau melakukan kerusakan dengan alasan agama. Padahal jelas
sekali bahwa Islam selalu menyebarkan kedamaian, keamanan dan kebaikan untuk seluruh
semesta. Allah ta’ala berfirman:
وَما أَرْسَلْناكَ إِلاَّ رَحْمَةً
لِلْعالَمِينَ
“Kami tidak mengutus engkau, Wahai
Muhammad, melainkan sebagai rahmat bagi seluruh manusia” (QS. Al Anbiya: 107)
يا
أيُّها النَّاسُ إنَّما أنا رحمةٌ مُهداةٌ
Sesungguhnya aku adalah rahmat yang
dihadiahkan (oleh Allah). HR. Al Bukhari dalam Al ‘Ilal Al Kabir.
Selanjutnya adalah isu gesekan
politik yang diprediksi terjadi di tahun 2024, maka dalam hal ini umat Islam
juga harus dewasa, jangan sampai terbawa dalam konflik horizontal antar anak
bangsa hanya karena pilihan yang berbeda. Utamakan akhlak, karena ia adalah
hiasan bagi orang beriman dan tujuan diutusnya Nabi Muhammad Shalallahu
Alaihi Wassalam:
إِنَّمَا بُعِثْتُ ِلأُتَمِّمَ صَالِحَ
اْلأَخْلاَقِ.
“Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak yang baik.” HR. Bukkhari.
Semoga Allah Ta’ala memberikan
kepada kita hidayah serta inayahnya sehingga mampu untuk menjalani hari-hari ke
depan dengan penuh keimanan dan selalu menyandarkan kepadaNya dan dalam naungan
syariahNya. Wallahua’lam, 13012023.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...