Oleh: Misno bin Mohamad Djahri
Peristiwa ini terjadi tadi siang,
tepatnya saat shalat Jum’at, 27 Januari 2023 di sebuah kampung Kawasan Bogor
selatan. Seperti biasa saya memilih shalat jumat bersama dengan masyarakat
lokal di sebuah masjid tua di tepi persawahan. Tidak ada hal yang aneh ketika
bedug mulai ditabuh, iringan shalawat para jama’ah membawa nuansa khidmat
menyentuh kalbu. Setelah bedug selesai ditabuh, dilanjutkan dengan shalat dua rakat
yang kata mereka ini adalah qabliyah jum’at. Selanjutnya adzan kedua
dikemundangkan di bagian belakang sebelah kanan, selanjutnya khatib maju ke
depan dengan memegang tombak di tangan sebelah kanan. Tidak sampai 1,5 menit khutbah
pertama selesai dan segera dilanjutkan khutbah kedua yang diiringi dengan adzan
untuk segera melaksanakan shalat jumat berjama’ah.
Tanpa menunggu komando setelah
iqamat dikumandangkan para jamaah segera berdiri untuk melaksanakan shalat
jumat secara berjama’ah, namun ada sebuah keanehan di mana ada dua tempat
kosong di shaf depan saya beda satu orang serta di depannya lagi kosong yang
cukup untuk satu orang. Sementara di bagian kiri terdapat di ujung shaf kosong
padahal muat dua orang, demikian pula di shaf bagian belakang saya ternyata
kosong lebih dari tiga tempat. Padahal shaf di belakangnya lagi terisi penuh.
Sejenak saya berfikir, ternyata
bagian-bagian yang kosong di shaf-shaf tersebut ditempati oleh setan yang bukan
ikut shalat berjama’ah tetapi mengganggu jamaah yang sedang berjamaah. Ini sebagaiman
sabda dari Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam:
وَعَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ
عَنهُمَا : أَنَّ رَسُولَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : ((
أَقِيْمُوا الصُّفُوفَ ، وَحَاذُوا بَيْنَ المَنَاكِبِ ، وَسُدُّوا الخَلَلَ ، وَلِيَنُوا
بِأيْدِي إِخْوَانِكُمْ ، وَلاَ تَذَرُوا فُرُجَاتٍ لِلشَّيْطَانِ ، وَمَنْ
وَصَلَ صَفّاً وَصَلَهُ اللهُ ، وَمَنْ قَطَعَ صَفّاً قَطَعَهُ اللهُ )) رَوَاهُ أَبُو
دَاوُدَ بِإِسْنَادٍ صَحِيْحٍ
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu
‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Luruskanlah
shaf-shaf kalian, ratakan pundak-pundak kalian, isilah yang kosong, bersikap
lemah lembutlah terhadap tangan-tangan saudara-saudara kalian, dan jangan
kalian biarkan ada yang kosong untuk diisi oleh setan. Barangsiapa yang
menyambungkan shaf, Allah pasti akan menyambungkannya dan barangsiapa yang
memutuskan shaf, Allah pasti akan memutuskannya.” HR. Abu Daud dan Nasai.
Riwayat lainnya menjelaskan dari Anas
bin Malik radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
menyiapkan shaf shalat jamaah dengan memerintahkan,
رُصُّوا صُفُوفَكُمْ وَقَارِبُوا
بَيْنَهَا وَحَاذُوا بِالأَعْنَاقِ فَوَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ إِنِّى لأَرَى الشَّيْطَانَ
يَدْخُلُ مِنْ خَلَلِ الصَّفِّ كَأَنَّهَا الْحَذَفُ
“Rapatkan shaf kalian, rapatkan
barisan kalian, luruskan pundak dengan pundak. Demi Allah, Dzat yang jiwaku
berada di tangan-Nya, Sungguh aku melihat setan masuk di sela-sela shaf,
seperti anak kambing.” HR. Abu Daud dan Ibn Hibban.
Riwayat lainnya dari Abu Umamah
radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika merapatkan
shaf, beliau mengatakan,
وَسُدُّوا الْخَلَلَ؛ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ
يَدْخُلُ فِيمَا بَيْنَكُمْ بِمَنْزِلَةِ الْحَذَفِ
“Tutup setiap celah shaf, karena
setan masuk di antara shaf kalian, seperti anak kambing.” HR. Ahmad.
Merujuk pada tiga riwayat ini maka
jelas sekali, bahwa shaf kosong yang saya lihat di depan dan belakang saya
ketika shalat jum’at tadi siang telah diisi oleh setan. Mungkin sebagian kita
ada yang menyatakan “Bagus berarti setan ikut shalat”, maka perkataan ini
tidaklah benar, karena sebuah riwayat dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu,
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا نُودِىَ لِلصَّلاَةِ أَدْبَرَ
الشَّيْطَانُ وَلَهُ ضُرَاطٌ حَتَّى لاَ يَسْمَعَ التَّأْذِينَ ، فَإِذَا قَضَى النِّدَاءَ
أَقْبَلَ ، حَتَّى إِذَا ثُوِّبَ بِالصَّلاَةِ أَدْبَرَ ، حَتَّى إِذَا قَضَى التَّثْوِيبَ
أَقْبَلَ حَتَّى يَخْطُرَ بَيْنَ الْمَرْءِ وَنَفْسِهِ ، يَقُولُ اذْكُرْ كَذَا ، اذْكُرْ
كَذَا . لِمَا لَمْ يَكُنْ يَذْكُرُ ، حَتَّى يَظَلَّ الرَّجُلُ لاَ يَدْرِى كَمْ صَلَّى
Ketika adzan dikumandangkan, setan
menjauh sambil terkentut-kentut, sehingga tidak mendengarkan adzan. Setelah
adzan selesai, dia datang lagi. Ketika iqamah dikumandangkan, dia pergi.
Setelah selesai iqamah, dia balik lagi, lalu membisikkan dalam hati orang yang
shalat: ingat A, ingat B, menngingatkan sesuatu yang tidak terlintas dalam
ingatan. Hingga dia lupa berapa jumlah rakaat yang dia kerjakan. HR. Ahmad, Bukhari
dan Muslim.
Setan masuk ke shaf-shaf yang
kosong untuk menggoda dan mengganggu umat Islam ketika sedang shalat berjamaah.
Memberikan keragu-raguan dalam Shalat, mengingatkan pada hal-hal yang tadi
terlupa bahkan sering memberikan ide dan gagasan sehingga orang yang shalat
akan terbawa dalam bisikan setan.
Inilah hikmah kenapa dalam shalat
berjamaah kita diperintahkan untuk merapatkan shaf dan menutup setiap celah
yang ada jangan sampai setan dan balatentaranya masuk ke dalam shaf seperti
yang saya saksikan tadi siang. Tentu saja tidak hanya menyalahkan orang awam,
tetapi para dai yang harus terus menyampaikan syariah Islam termasuk tata cara
dalam shalat berjamaah sehingga apa yang menjadi tujuannya akan tercapai. Bagi kita
yang merasa masih awam maka hendaknya terus belajar, agar bisa mengamalkan
Islam secara keseluruhan termasuk memahami kesempurnaan dalam shalat berjamaah.
Wallahua’lam, 27012023.
Alhamdulillah , syikron , semoga banyak. Orang memahk ini segera menutup shaf
BalasHapus