Oleh: Dr. Misno, SHI., SE., MEI
Allah Ta’ala menciptakan manusia
dengan segala keistimewaannya, salah satunya adalah akal dan rasa yang tidak
ada pada makluk lainnya. Akal yang digunakan untuk mencari sebuah kebenaran
dari Ar-Rahman, dan rasa yang digunakan untuk mengekspresikan keadaan manusia. Rasa
akan nampak ketika sebuah peristiwa ada pada setiap manusia, ketika sesuatu
yang disenangi oleh jiwa atau raga ada maka rasa senang dan Bahagia nampak dari
senyum dan tawa yang lepas dan juga jiwa yang nyaman dan penuh dengan
kelapangan. Namun ketika sesuatu yang menyakitkan menimpa maka duka nestapa dan
gundah gulana hadir menyelimuti jiwa dan raga.
Kesedihan yang merasuk ke dalam
jiwa hingga memunculkan rasa gundah-gulana, duka nestapa yang disebabkan oleh penderitaan
raga atau kekosongan jiwa. Bagaimana Islam memberikan pedoman ketika kesedihan
menyapa?
Tentu saja sebagai orang beriman
kita harus meyakini bahwa segala hal yang ada pada diri kita adalah kuasa dari
Allah Ta’ala, termasuk rasa duka yang sangat menyiksa. Maka karena sumbernya datang
dariNya, maka Islam memberikan tuntunan agar menyerahkan dan mengadukan
kepadaNya. Sebagaimana kalamNya:
إِنَّمَا أَشْكُو بَثِّي وَحُزْنِي
إِلَى اللَّهِ
“Sesungguhnya hanya kepada Allah
aku mengadukan penderitaan dan kesedihanku” QS. Yusuf: 86.
Sebab turunnya (asbaab al-nuzul)
dari ayat ini adalah penderitaan dari ayah Nabi Yusuf yaitu Nabi Ya’qub yang
begitu mendalam karena kehilangan putra kesayangannya yaitu Nabi Yusuf. Begitu lama
kesedihan itu, hingga dalam salah satu riwayat mata beliau menjadi buta karena
terus-menerus menangis. Namun, beliau tetap mengadukan semuanya hanya kepada
Allah Ta’ala, manusia lainnya hanya melihat apa yang dhahirnya.
Salah satu cara mengadukan segala bentuk
kesedihan dan duka nestapa adalah dengan berdoa kepadaNya agar terhindar dari
segala bentuk kesusahan, duka nestapa serta gundah gulana. Sebagaimana riwayat
dari Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam:
اللَّهُمَّ
إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ
“Ya Allah aku berlindung kepadaMu
dari gundah gulana dan rasa sedih…” HR. Bukhari dan Muslim.
Maka, sebagai muslim kita harus mengikuti
tuntunan ini, yaitu ketika kesedihan baik yang ringan ataupun yang mendalam
menimpa kita maka adukan, sampaikan hanya kepada Allah ta’ala dan berdoa dengan
kebaikan atas kesedihan ini dan menggantinya dengan hikmah dan kebaikan. Demikian
pula kita juga diberikan tuntunan untuk berdoa agar berlindung dari segala
bentuk gundah gulana dan kesedihan yang mendalam. Doa ini memiliki dua fungsi,
pertama agar terhindar dari segala bentuk kesedihan dan yang kedua diberikan
kekuatan untuk menghadapi segala bentuk kesedihan tersebut. Wallahu a’alam,
13012023.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...