Oleh: Misno bin Mohamad Djahri
Manusia di dunia pada hakikatnya berada
dalam perjalanan, sebuah perjalanan panjang yang sudah melalui dua alam yaitu
alam ruh (arwah) dan alam Rahim. Perjalanan selanjutnya manusia akan menuju
alam barzakh yang kemudian sampai ke alam akhirat dengan ujungnya surga atau
neraka. Maka perjalanan ini tentu saja membutuhkan perbekalan, dunia adalah
tempat untuk menyiapkan perbekalan tersebut. Salah satu cara untuk menyiapkan
perbekalan adalah dengan menanam segala bentuk kebajikan.
Sebuah perkataan yang penuh bijak
menyebutkan “Dunia adalah Ladang Akhirat”, maka sebagai ladang mari kita
menanam segala bentuk kebajikan. Langkah awal dalam menanam kebajikan adalah
dengan memilih bibit unggul, maka dalam hal ini bibit itu adalah amal baik yang
telah dihasilkan dari pendapat para ulama yang bersumber dari al-Qur’an dan
al-Sunnah. Selanjutnya bibit ini ditanam di ladang yang telah disiapkan dengan
segala bentuk pengorbanan kerja keras. Dunia sebagai ladang harus disiapkan
dengan penuh kesungguhan, tidak main-main dan memahami hakikatnya. Dengan ini
diharapkan benih kebajikan yang disemai akan tumbuh, berkembang dan pada
akhirnya menghasilkan sesuai dengan yang diharapkan.
Ketika benih kebajikan sudah mulai
tumbuh, maka rumput dan segala bentuk hama bermunculan. Tugas kita adalah
membersihkan rumput yang tumbuh disekitarnya tanpa kita kehendaki, ia harus
dihilangkan karena akan mengganggu pertumbuhan amal kebajikan. Hama yang berasal
dari hewan-hewan lainnya juga harus dikendalikan agar pertumbuhannya berjalan
sesuai dengan yang diharapkan. Banyak cara untuk membersihkan rumput dan
gangguan hama, bisa dengan cara alami atau menggunakan obat-obatan kimia yang
tidak mengganggu tumbuhan amal kebajikan.
Ketika amal kebajikan mulai
berbunga atau berbuah, maka gangguan bisa jadi kembali datang. Burung-burung
yang mengambil sebagai makanan, atau serangga yang membuat sarang di ladang
adalah contoh gangguan yang harus dikendalikan. Belum lagi tangan-tangan nakal
dari anak-anak jalang atau orang-orang yang kurang pemahaman keagamaan. Maka menjaganya
dari segala bentuk gangguan adalah kewajiban dari pemilik ladang.
Jika semua gangguan sudah dilalui,
maka bersiaplah hari panen raya tiba, di mana tanaman kebajikan kita akan
memberikan hasilnya, bisa jadi ia dapat dinikmati dunia tetapi yang lebih utama
adalah amal kebajikan yang akan diberikan pahala di akhirat sana, yaitu
surgaNya serta dapat memandang agung wajahNya. Semoga Allah ta’ala mengabulkan
kita semua memanen pahala sebagai hasil tanaman kebajikan kita di dunia. Aameen
Ya Rabbal aalaameen 30012023.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...