Oleh: Misno Mohamad Djahri
Salah satu anugerah Allah Ta’ala
yang diberikan kepada manusia adalah rasa cinta, mulai dari cinta terhadap diri
sendiri, orang-orang terdekat serta mereka yang menurutnya memiliki keistimewaan
dengan berbagai ukuran. Sebagai sebuah anugerah, cinta memberikan energi luar
biasa bagi manusia untuk melakukan hal-hal di luar nalar manusia sendiri. Bagaimana
dengan cinta yang bukan biasa-biasa?
Bukan Cinta Biasa adalah cinta
orang-orang beriman kepada Allah Ta’ala, sebagaimana firmanNya:
وَمِنَ
ٱلنَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَندَادًۭا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ ٱللَّهِ
ۖ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَشَدُّ حُبًّۭا لِّلَّهِ
…dan di antara manusia ada
orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka
mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang
beriman sangat cinta kepada Allah. QS. al-Baqarah: 165.
Ibnu al-Qayyim menjelaskan ayat ini
dalam Zaadul Masiir bahwa orang beriman lebih mencintai Allah melebihi
kecintaan orang musyrik pada sesembahan mereka. Karena kecintaan orang musyrik
terbagi dua. Dan tafsiran kedua itulah yang menunjukkan syirik dalam
mahabbah (cinta). Inilah makna yang tepat untuk dipakai.
Ayat ini secara jelas menunjukan
bahwa cinta orang beriman kepada Allah Ta’ala adalah assadu hubba lillah,
bukan cinta biasa namun puncak cinta karena bersifat khusus di mana cinta itu tidak
boleh diberikan pada yang lainnya kecuali pada Allah. Jika cinta murni ini
ditujukan pada selain Alllah, maka termasuk syirik dan tidak Allah ampuni.
Inilah yang dinamakan cinta ‘ubudiyah (cinta ibadah). Konsekuensi dari
cinta semacam ini adalah adanya ketundukan dan pengagungan, serta taat yang
sempurna.
Bukti nyata dari bukan cinta biasa
ini adalah dijadikannya cinta kepada Allah Ta’ala sebagai dasar dan pondasi
bagi kecintaan kepada makhlukNya. Kita mencintai Nabi Muhammad Shalallahu
Alaihi Wassalam karena kecintaan kita kepadaNya, kita mencintai orang tua
karena cinta kepadaNya, kita cinta pasangan dan anak-anak karena kecintaan kepadaNya.
Demikian pula cinta kita kepada orang-orang beriman dan semesta alam adalah
karena kecintaan kita kepada Sang Pemilik alam semesta yaitu Allah Ta’ala.
Cinta yang Luar Bias aini menjadi
energi bagi setiap orang beriman untuk melakukan seluruh aturanNya dan menjauhi
laranganNya dengan penuh kesungguhan. Hidup dan mati di bawah syariahNya dan
dalam dekapan cintaNya. jika ada pertanyaan "Bagaimana menghadirkan cinta
yang luar biasa ini?" maka jawabannya adalah dengan beribadah dengan
ikhlas kepadaNya dan mengikuti petunjuk Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi
Wassalam secara konsisten dan istiqamah. Itulah Bukan Cinta Bisa, yaitu
cinta orang-orang beriman kepada Allah Ta’ala. Wallahu a’alam, 17012023.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...