Oleh: Ahmad Berhimin, SE., ME (Putra Lintang)
Terkadang semua aktivitas
ini sangat melelahkan karena terlalu penat, akan tetapi semua harus dijalani
dan dikerjakan. Memang sudah selayaknya kita lakukan saja dengan ikhlas dan apa
adanya, karena sebagai makluk Allah Ta’ala kita wajib berfikir positif dalam
tindak tanduk.
Rasanya antara jiwa dan
fisik ini kadang sudah tidak bisa sinkron dan tidak bisa dinamis karena
tuntutan yang kuat terkadang semua bisa direalisasikan. Kenapa bisa seperti itu?
ya karena kebutuhan atau bisa jadi karena tantangan tentang keberlangsungan dan
tuntutan demi menjalani kehidupan dan melanjutkan kehidupan.
Di dalam menjalankan
semua aktivitas di dalam kehidupan ini baik itu yang bersinggungan dengan
urusan kita pribadi atau tidak itu sejatinya harus kita jalani dengan keikhlasan
dan kesabaran yang sangat mendalam. Hal ini dikarenakan terkadang apa yang kita
lakukan, kita rasakan dan kita harapkan tidak sesuai dengan yang dibayangkan.
Oleh karena itu, rasa
lelahku yang sangat mendalam rasanya apapun yang kita lakukan tidak akan ber-efek
baik walaupun itu kita paksakan sesuai dengan hadist Nabi Shalallahu Alaihi
Wassalam yaitu hadits bahwa setiap muslim yakin bahwa rizkinya
sudah tertulis sejak dirinya berada di dalam kandungan ibunya. Riwayat dari
Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, disebutkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda “Kemudian Allah mengutus kepadanya (janin)
seorang malaikat lalu diperintahkan menulis empat kalimat (ketetapan), maka
ditulislah rizkinya, ajalnya, amalnya, celaka dan bahagianya.” (HR. al-Bukhari,
Muslim dan Ahmad)
Seorang hamba hanya diperintahkan untuk berusaha dan bekerja
dengan keyakinan bahwa Allah subhanahu wata’ala yang
memberinya rizki dan bahwa rizkinya telah tertulis. Sehingga kita terus
berikhtiar dan menjadikan Lelah kita adalah lillah kita. Oleh karena itulah “Jadikan
Lelahmu Sebagai Rasa Bersyukur Kepada Allah” (ABBE 150123).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...