Rabu, 02 Maret 2011

Banjir Air Mata


Oleh Abdurrahman MBP

Akhir-akhir ini musibah banjir terus mendera masyarakat. Tidak hanya di Jakarta yang sudah menjadi langganan tetap banjir, kini Sungai Bengawan Solo yang indah itupun berubah begitu tidak bersahabat. Salah siapakah ini? yang pasti kita tidak bisa menyalahkan alam, apalagi menyalahkan hewan-hewan, tumbuhan-tumbuhan dan air yang menjadi banjir. Hanya satu yang bisa disalahkan, manusia !. "Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)" QS 30 : 41.
Maka sebagai manusia beriman, bencana banjir ini haruslah diiringi dengan banjir air mata sebagai bentuk istighfar kita kepadaNya (QS 73 : 20). Musibah ini adalah sebuah ujian agar manusia segera sadar betapa telah begitu jauh manusia merusak alam ini. Seharusnya, sebagai Khalifah Allah di muka bumi (QS 02 : 30) manusia menjadi penjaga dan pemelihara bagi kelangsungan kehidupan di muka bumi ini. Sadar atau tidak pemeliharaan terhadap alam tidak hanya menjadi kewajiban kita, ia adalah kebutuhan kita sebagai salah satu penghuninya. Bukankah Islam selalu memerintahkan kita untuk selalu berbuat baik dan melarang segala bentuk kerusakan di muka bumi ? Simaklah firmanNYa "Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi" QS 02 : 11.
Merupakan sikap bijaksana ketika menghadapi musibah banjir ini tidak hanya dengan banjir air mata karena harta benda kita hilang, karena hakikatnya semua itu adalah milikNya, banjiri sajadah kita dengan air mata karena kesalahan-kesalahan kita sehingga ala mini kurang bersahabat lagi, itulah banjir yang akan membawa kepada kebaikan kita baik di ala mini ataupun di alam setekahnya. Wallahu'alam. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...